Kepulauan Raja Ampat, pernah mendengar? Tentu, karena kepulauan ini
sangat terkenal di penjuru bumi dan hebatnya, terletak di Pulau Papua
Bagian barat. Raja Ampat adalah tempat wisata yang kaya akan keindahan
lautnya. Raja Ampat adalah
Raja Terumbu Karang. Jadi bagi anda yang menyukai diving atau menyelam, belum lengkap rasanya jika belum pernah menyelam di
kepulauan Raja Ampat.
Asal mula nama
Raja Ampat menurut mitos masyarakat setempat
berasal dari seorang wanita yang menemukan tujuh telur. Empat butir di
antaranya menetas menjadi empat orang pangeran yang berpisah dan masing -
masing menjadi raja yang berkuasa di
Waigeo, Salawati, Misool Timur dan
Misool Barat. Sementara itu, tiga butir telur lainnya menjadi hantu, seorang wanita, dan sebuah batu.
Dalam perjalanan sejarah, wilayah Raja Ampat telah lama dihuni oleh masyarakat nelayan dan menerapkan sistem adat
Maluku.
Dalam sistem ini, masyarakat merupakan anggota suatu komunitas desa.
Tiap desa dipimpin oleh seorang raja. Semenjak berdirinya dua kesultanan
muslim di Maluku, Raja Ampat menjadi bagian klaim dari
Kesultanan Tidore. Setelah Kesultanan Tidore takluk dari Belanda, Kepulauan Raja Ampat menjadi bagian klaim
Hindia - Belanda.
Kepulauan yang kaya pulau
Di Kabupaten Raja Ampat, ada 88 kampung dan 10 distrik, yang merupakan daerah pemekaran Kabupaten Sorong. Luas wilayah
Kabupaten Raja Ampat
mencapai ± 46.000 km2. Sebanyak 6000 km2 adalah daratan, 85% sisanya
dalah lautan. Wow! Kurang lebih ada 610 pulau, yang berpenghuni hanya
sekitar 35 pulau saja. Sisanya belum dihuni, tapi sudah punya nama, tapi
ada juga beberapa yang belum memiliki nama. Ada 4 gugusan pulau
terbesar di sini, yaitu
Pulau Misool, Pulau Salawati, Pulau Batanta, dan
Pulau Waigeo.
Kepulauan Raja Ampat merupakan daerah yang termasuk dalam
Segitiga Karang (
Coral Triangle
). Bagi yang belum tahu, Coral Triangle adalah kawasan yang memiliki
keanekaragaman hayati laut terkaya di dunia. Negara yang termasuk dalam
Coral Triangle adalah
Indonesia, Filipina, Malaysia, Papua New Guinea, Jepang, dan
Australia.
Diperkirakan ada 1.070 lebih spesies ikan di
Kepulauan Raja Ampat.
Tentu saja ada ikan - ikan unggulan yang laku di pasaran. Contohnya,
ikan tuna, cakalang, tenggiri, kerapu, napoleon wrasse, kakap merah,
teripang, udang, serta lobster yang melimpah ruah di sana. Jadi jangan
heran, penduduk Kepulauan Raja Ampat sebagian besar berprofesi sebagai
nelayan.
Selain itu di sana juga dilakukan budidaya mutiara,dan rumput laut yang mampu menjadi komoditi ekspor, dan dijual ke
Australia, Selandia Baru, Cina, dan
Jepang. Ada pula penduduk yang mengelola perkebunan kelapa sawit dan kelapa dalam, di
Pulau Pam,
Kofiau, dan
Salawati. Bahkan beberapa pulau mempunyai potensi pertambangan emas, batu bara, migas, nikel, dan kawan - kawan tentunya.
Flora fauna terlengkap di dunia
Letak Kepulauan Raja Ampat ini adalah di bagian barat pulau
Papua,
provinsi Irian Jaya Barat, tepatnya lagi, di bagian kepala burung Papua. Bisa dibilang, letaknya adalah 50 mil sebelah barat
Laut Sorong.
Raja Ampat telah diakui oleh dunia sebagai salah satu dari 10 perairan
terbaik untuk diving alias menyelam. Jadi, jangan puas dulu kalau hobi
diving tapi belum ke
Raja Ampat! Oleh para wisatawan yang pernah
menyelam di sini, perairan Raja Ampat dianggap memiliki flora dan fauna
terlengkap di dunia. Karang ( coral ) nya mencapai 537 jenis.
Rumah terbesar terumbu karang
Penelitian tahun 2001 - 2002 melaporkan terdapat lebih dari 540 jenis
karang keras ( 75% dari total jenis di dunia ), lebih dari 1.000 jenis
ikan karang, 700 jenis moluska, serta catatan tertinggi bagi
gonodactyloid stomatopod crustaceans. Berarti 75% spesies karang dunia berada di Raja Ampat.
Halmahera Edy
Kondisi perairan di
Kepulauan Raja Ampat dipengaruhi oleh massa
air dari Samudra Pasifik Barat. Buktinya adalah, adanya arus yang
bergerak dari arah timur menuju timur laut (
North-East ) dan sejajar dengan daratan besar Papua bagian utara.
Ketika sampai di
Laut Halmahera yang berada di utara Raja Ampat,
sebagian arus itu bergerak ke selatan dan menuju Alur Pelayaran Jailolo.
Ada juga sebagian kecil arus yang membelok ke arah Selat Dampier.
Sekedar info, Selat Dampier adalah selat yang menghubungkan Pulau
Batanta dan Pulau Waigeo.
Sebagian besar dari arus itu kemudian berbalik arah ke Samudra Pasifik. Nah, arus inilah yang dinamakan
Halmahera Edy
oleh para peneliti. Adanya arus ini membuat perairan di Raja Ampat
menjadi sangat subur. Ditambah lagi, suhu permukaan air lautnya sekitar
28oC hingga 27oC di kedalaman tertentu. Cahaya bisa menembus hingga 30 -
37 meter dengan salinitas yang sangat tinggi. Itu sebabnya, terumbu
karang sangat melimpah ruah di Raja Ampat. Plankton - plankton yang
menjadi bagian dari ekosistem terumbu karang juga melimpah.
Ekosistem
terumbu karang itu mampu mengelola makanannya sendiri
secara aktif bagi organsisme - organisme di dalamnya. Walaupun terumbu
karang biasanya tumbuh di kawasan perairan laut yang oligoptrik ( yang
memiliki unsur hara dan nutrien yang sangat sedikit ). Maka tak heran,
bila perairan Raja Ampat adalah tempat berkumpulnya aneka ragam spesies
ikan karena kebutuhan makanan produsen ( plankton ) hingga konsumen (
ikan - ikan ) terpenuhi.
Ingin menuju ke Raja Ampat?
Anda bisa mencari penerbangan dari
Jakarta yang menuju
Sorong yang melalui
Manado. Lama penerbangan kira - kira 6 jam. Jika sudah sampai di Sorong, silakan menuju ke
Waisai,
Kota Kabupaten Raja Ampat.
Selamat berwisata!